entah apa abjad-abjad ini masih berdamai denganku
sedang kerertas-kertasku telah lusuh
bertebaran
tertatih-tatih mereka merajut rinduku
yang sebenar rindu
syair-syair itu tak tertulis
semu
aku masih menggigil
dengan bayangpun tak cukup bagiku
semakin dingin
dan semakin riang bersama pilu
abjad-abjad ini meneriakiku
mencaci maki
tak bisakah sejenak menahan luka
lalu ku jawab
"tulis saja, biar darah ini yang akan menjadi tintamu"