Kenang-kenanglah
Bahwa kita sering cinta sendiri
Lalu seratus kelelawar menyerangmu
Kau tangkap satu, dan kau sembunyikan di kantong baju - lagi
Lalu Kau bawa ia melintasi temaram bulan
Bercerita tentang lamunan para penyair
Satu, dua, tiga
Dia mengerdipkan mata
Setelah itu ia mulai mengantuk
Kau bangunkan dia dan kau seduhkan lagi -seperti biasanya - kopi
Lalu kau mulai bercerita tentang pengelana
Satu, dua, tiga
Dia mengerdipkan mata
Bibirmu mulai letih berbicara
Dan akhirnya kalian diam, hitam
Masih dibawah temaram bulan
Ah.. dia bosan
Sekarang dia yang mengajak kau jalan-jalan dan menyeduhkan - untukmu - kopi
Di malam remang ia katakan dengan gembira
"Aku juga cinta para penyair, dan para pengelana."
Mereka yang menuju mimpi, tetapi entah kemana