Ku akui, aku masih berusaha mengumpulkan sisa bayanganmu di ruangan ini. Ruang dimana aku terpenjara untuk urusan yang aku tidak tahu kapan mampu aku selesaikan dengan baik, pada sisa-sisa keberanian ini.
Bayanganmu berkumpul pada satu titik, mawar putih yang belum juga layu siang ini. Mawar yang malang, yang kau tidak punya bayangan akan memberikannya pada wanita yang memang memintanya. haha. Tapi apapun itu terima kasih.
Malangnya dirimu, bersanding dengan wanita yang memiliki banyak semut dikepalanya. Yang sering menyesatkanmu dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting. Ah.. Aku sendiri sering terjebak dengan sentimentilku ini. Dan aku akan enang ketika kau selalu bilang " Ah... biasa saja." Dan aku akan tersenyum kalah, menyerah.
Sebentar lagi senja tiba. Dan aku pasti akan semakin tercekik disini. Mungkin yang bisa kulakukan hanya lari. Tapi ketika ku kembali aku tidak tahu apakah aku bisa menutup mataku tanpamu disini.
Semoga hanya aku yang tersiksa atas kondisi ini. Doakan aku bisa menikmatinya sebagaimana kau bisa menikmati bahagia dan deritamu.