Kamis, 14 Januari 2010

tentang mereka

kelas yang satu itu memang istimewa, bagiku. mungkin juga guru yang lain. setidaknya demikianlah kesan yang ku tangkap. catatan-catatan kecil yang ditempel di tembok kelas membuatku tertohok. tentang Al-qur'an... apa lagi.

bagi mereka, menghafal Al-qur'an adalah menambah kecerdasan mereka. bagi mereka... hidup dibawah Al-qur'an adalah nikmat dan nikmat. dan mereka yang berada di kelas yang satu ini semuanya calm. aku tidak perlu mengeluarkan suara keras yang biasa untuk meredamkan suasana kelas yang ribut, tidak juga menggedorkan spidol ke whiteboard. selesai menerangkan dan memberi soal, mereka akan mendatangiku di meja dan bertanya... " bu, bener nggak?". hihi

setidaknya kami yang masuk kelas tersebut ikut tenang. tapi ada satu yang jelas, malu. hafalan qur'an ku..

kata suami, bahwa menghafal qur'an adalah hidayah, dia hadiah. bukan dari sekedar kecerdasan seseorang. dan hanya mereka yang istiqomah yang mampu melakukannya. mm.. dan katanya, mereka yang belum mengerti kaidah bahasa arab, akan lebih kesulitan melakukannya. yah.. memang begitulah kiranya.

pasca berkeluarga, melakukan rutinitas ibadah sunnah kadang terasa berat. serasa tiap detik mengejar dan ingin menangkapku. juga rutinitas yang biasa kulakukan usai shalat subuh, dulu di asrama. hihi. di asrama. lagi-lagi aku rindu. meski aku adalah salah satu santri yang bandel.

menambah hafalah 2 sampai 5 ayat perpagi sudah lama nggak lagi. apa lagi setelah ada calon dede. yang ada klo pagi nggak mampu beratifitas.

sekarang, apakah aku bisa memulainya lagi?
hoo.... karena pagi adalah waktu yang paling sibuk. biasa, ibu-ibu.
hoalah.. ibu-ibu.

ah, dulu sekedar cita-cita.