Selasa, 25 Agustus 2009

surat untuk kawan...

aku telah mengenal mereka. satu persatu.. masing-masing, istimewa. memasuki dunia mereka, menakjubkan. dalam perjalannya, luar biasa.

waktu masih TK, hihi. waktu SD, SMP, SMA, terus kuliah. amazing!

banyak kawan yang telah kutemui. ku sapa, berjabat tangan, bertukar pikiran, bicara, tersenyum, marah, jengkel, iri, gosip, menangis, tertawa, ejekan, hadiah, cinta, inspirasi,. wuih...

seperti dalam kehidupan kita masing-masing. kita akan selalu siap dengan bahagia, namun tidak dengann kedukaan. tetapi Alloh Maha Mencintai hamba-hambanya, hingga kebahagiaan lebih besar bagiannya untuk masing-masing kita. kawan, jelas kita sangat siap dan antusias dengan sgala kelebihannya, namun tidak dengan kekurangannya. cara berfikir yang bermacam-macam telah meluaskan cakrawala akal kita. " oh.. gitu." kurang lebih begitu kan. hihi.

sahabat, kalian hebat! jauh disini tanpa tatap muka dan bersapa suara, maafkan segala salah. kata yang tak sopan, hati yang perih, sikap yang buruk, mohon keridhoannya. dalam bulan ramadhan ini, mari berkirim do'a. hanya dengan itu, aku merasa dekat dengan kalian. barokallohulakum.

Minggu, 23 Agustus 2009

bagiku

bagiku, asa selayak cahaya senja yang mengharap temaran purnama sebagai penerangan, dikegelapan yang di raba-raba, secercah saja, ku pungut dari tiap inci bersama udara malam. bersama kelelawar, bersama hitam, bersama segala yang setia pada malam.

berguling waktu yang semakin aku sendiri, setia di tiapp hembusan nafas. belajar merajuk cinta, mengais-ngais warna, meski dikeheningan, berharap kanvas putihku suci, ketika sejarah kasih sayang mulai tertorehkan, dipeluk zaman, bersama hembusan harapan yang pias.

cantik, kupilih tamanku yang aku suka semerbak melati. ku gelar permadani, dan kutanam lagi bibit yang-bibitnya yang gugur di tanah yang subur. ada yang sembunyi, dibalik cemara yang memaku dan ia terpaku pada putih melatiku.

ku coba kibas-kibas sayapku. tak bisa. biar saja. biar wajah yang tak senang dan tak sedih ini tetaplah begini. biarlah malam berlalu, dan esok ku harap ia tetap setia di taman yang penuh melati itu.

Minggu, 09 Agustus 2009

bayangan kerikil itu kecil, sedangkan bayangan gunung itu pun akan sebesar gunung.
bangunlah gunung-gunung itu. kokoh berdiri. itulah kamu