Selasa, 22 April 2014

Aku tidak tahu caranya bagaimana aku bisa mencintaimu lagi. Sejak aku berkelana, aku benar-benar hanya menyimpanmu sebagai kepingan hati yang tersimpan di sela-sela buku. Apakah aku terlalu jauh meninggalkanmu hingga aku sendiri hampir lupa bahwa aku pernah mencintaimu?

Kau selalu hebat. Kalau dulu kau kutaklukkan dengan setangkai bunga kertas, saat ini kau melebihi dari apa yang kuharapkan. Kau begitu memukau para pecinta.

Mereka yang sangat setia padamu tahu bagaimana cara pulang. Mereka seperti mengenakan kacamata canggih hingga tidak tergiur dengan para perayu. Tidak seperti aku. Saat berkelana menapaki sebuah negeri yang sangat elok, aku lupa tapi entah itu apa. Disana ada cahaya, rindang pepohonan, mengajakku untuk berteduh dan singgah.

Lalu, apakah kau masih mencitaiku? Masihkah kau menungguku di lembaran buku itu? Yang hampir usang bersama zaman. Atau, kau sudah memiliki kekasih yang baru?

Ku layangkan surat ini kepadamu. Aku ingin pulang.