Kamis, 03 April 2014

Waktu sekolah, aku punya mimpi. Namanya juga mimpi. Kalau mimpi itu ibarat bunga tidur, mimpi yang ini memang di buat-buat.

Awal senang dengan sekolah aku jatuh cinta dengan fisika. Tapi di kelas 3 smp aku pindah hati ke matematika. Hm... Mimpi itu adalah ....

Tapi sekarang, ini ada tapinya. Sekelas Profesorku pun tidak ada tu (atau mungkin tidak tahu) teorema mr. .... Padahal nih, dia nih profesor statistik paling keren di ugm. ugm bro..

Kalau di ingat-ingat mimpi itu apa, tinggal selangkah lagi. Tapi, lagi-lagi ada tapinya, mesti banyak kompromi. Dan yang paling penting adalah, aku tidak sepintar yang aku pikirkan dulu. Hehehe... parah!

Terus maumu apa? Ga tahu.

Sementara jadi angin saja. Berhembus ringan hendak kemana Yang Maha Kuasa membawa. Cita tetaplah cita. Tapi aku sendiri tidak ingn membunuh hidupku hanya untuk sebuah citu - itu.

Hidup itu pendek. Cuma numpang lewat, sriittt. Gitu.

Tapi kalau mau menikmati hidup duniamah memang bukan tempatnya. Pengennya hiduptu barokah, kudu nanem ikhlas, usaha mah di maksimalkan. Tapi aku sendiri ga mau tuh mesti "ngeden!". Kok jadi ky orang tua saya ini. Hihi...